Sabtu, 08 April 2017

hasil Observasi Psikologi Pendidikan di SMAN 5 Medan



TOPIK
Menajemen Kelas pada Siswa SMA NEGERI 5 MEDAN

JUDUL
Proses Belajar yang Efektif, Kreatif dan Edukatif
pada Siswa SMA NEGERI 5 MEDAN


KELOMPOK 9

            Ketua              :    Fahri Reza  http://anotherpers.blogspot.co.id/?m=1                      ( 161301077 )
            Anggota          :    Risky Nurlita Maylinda https://riskynurlitamaylinda.blogspot.co.id ( 161301001 )
                                         Laila Husna http://lailahusna16024.blogspot.co.id/?m=1              ( 161301024 )
                                         Dina Hutasoit http://psikologidina.blogspot.co.id                          ( 161301039 )
                                         Irene Dorothy Sonia L http://irenedorothy16.046.blogspot.com    ( 161301046 )
                                         Nabila Annisa Putri icaakdiaries.blogspot.co.id                             ( 161301054 )
                                        Wina Lorensi Batubara  http://winalorensi29.blogspot.co.id/?m=1  ( 161301071 )
                                               















KATA PENGANTAR

            Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang sudah memberi rahmat, karunia serta taufik dan hidayah, sehingga kita masih dapat beraktivitas sebagaimana seperti biasanya. Begitu pula dengan kami, hingga kami dapat menyelesaikan tugas laporan observasi psikologi pendidikan ini. Laporan ini disusun berdasarkan observasi yang kami lakukan di SMA NEGERI 5 MEDAN. Laporan ini berisi proses berlangsungnya pembelajaran dan pengajaran yang menciptakan lingkungan kelas positif.
            Terimakasih kami ucapkan kepada dosen pembimbing yang sudah memberi arahan kepada kami. Terimakasih kami ucapkan kepada Kepala Sekolah serta staff pengajar SMA NEGERI 5 yang memberikan kesempatan kepada kami dalam melakukan observasi. Terimakasih kepada adik-adik siswa SMA NEGERI 5 yang sudi menerima kehadiran kami dalam memenuhi tugas ini. Terimakasih kami ucapkan kepada teman-teman yang telah memberi dukungan dalam menyelesaikan laporan ini.
            Besar harapan kami agar laporan ini dapat bermanfaat serta memperluas wawasan pembaca mengenai Psikologi Pendidikan. Dan tidak lupa pula, kami selaku tim penulis memohon maaf apabila terdapat kekurangan di dalam laporan yang kami tulis ini. Oleh sebab itu, kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari para pembaca.










Medan,  06 April 2017


                                                                                                                       
 Tim Penyusun

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .....................................................................................................    
DAFTAR ISI ....................................................................................................................
BAB I PERENCANAAN ................................................................................................
1.1       Latar Belakang ..........................................................................................
1.2       Tujuan Penulisan ........................................................................................
1.3              Landasan Teori .........................................................................................
BAB II PELAKSANAAN ...............................................................................................
2.1      Identitas Sekolah .......................................................................................
2.2      Sampel Observasi ......................................................................................
2.3      Jadwal Pelaksanaan Observasi ..................................................................
2.4      Waktu Observasi .......................................................................................
2.5      Pembagian Tugas dalam Kelompok ..........................................................
2.6      Alat dan Bahan yang digunakan ...............................................................
2.7      Analisis Data .............................................................................................
BAB III LAPORAN OBSERVASI ................................................................................
3.1      Jadwal Kegiatan SMA NEGERI 5 MEDAN ...........................................
3.2      Sistematika Observasi ...............................................................................
3.3      Pembahasan Hasil Observasi dengan Teori Psikologi Pendidikan ............
3.4      Tatanan Ruang Kelas ................................................................................
3.3      Evaluasi .....................................................................................................
BAB IV PENUTUP .........................................................................................................
              3.1      Kesimpulan ................................................................................................
              3.2      Saran ..........................................................................................................
              3.3      Testimoni Anggota Kelompok ..................................................................
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................................








BAB I
PERENCANAAN

1.1      Latar Belakang
Proses belajar atau pembelajaran merupakan proses utama dalam psikologi pendidikan. Dalam proses pembelajaran, anak diberi pembelajaran dari yang tidak mengerti menjadi mengerti. Jadi, pembelajaran ( Learning ) dapat didefinisikan sebagai pengaruh permanen atas perilaku, pengetahuan dan keterampilan berpikir yang diperoleh melalui pengalaman.
Pendidikan merupakan suatu bimbingan yang dilakukan oleh seseorang terhadap orang lain dengan tujuan memperoleh pemahaman baru. Pendidikan tidak hanya diperoleh dari bangku sekolah, akan tetapi dapat diperoleh di lingkungan keluarga dan lingkungan masyarakat. Pada dasarnya setiap anak memiliki potensi dalam dirinya yang harus dikembangkan melalui pendidikan dan fasilitator yang tepat.
Seorang pendidik sudah selayaknya memahami karakteristik dari masing-masing anak didiknya. Hal ini dikarena setiap anak memiliki potensi, tigkat pemahaman, tingkat kemampuan, kondisi fisik dan mental serta kebutuhan yang berbeda-beda. Sehingga, dapat mempermudah proses belajar mengajar dan menghasilkan manajemen kelas yang efektif.
Manajemen kelas yang efektif mempunyai dua tujuan. Pertama, membantu siswa menghabiskan lebih banyak waktu untuk belajar dan mengurangi waktu aktivitas  yang tidak diorientasikan pada tujuan. Kedua, mencegah siswa mengalami problem akademik dan emosional.


1.2     Tujuan Penulisan
Tujuan dari penyusunan laporan ini yaitu untuk meningkatkan pemahaman mengenai proses belajar dan mengajar, mengetahi penyebab mengapa siswa memiliki perilaku menyimpang dan solusi agar tercapainya manajemen kelas yang efektif.

1.3     Landasan Teori
Fokus dalam psikologi pendidikan dahulu adalah disiplin. Dewasa ini fokusnya pada pengembangan dan pemeliharaan lingkungan kelas yang positif yang mendukung pembelajaran. Hal ini melibatkan strategi manajemen proaktif bukan fokus pada penerapan disiplin secara ketat. Secara historis kelas yang dikelola dengan baik disebut sebagai “mesin berpelumas baik,” tetapi sekarang kelas yang efektif dianggap seperti “sarang aktivitas”.
Strategi umum dalam menciptakan lingkungan kelas yang positif mencakup penggunaan gaya otoritatif dan manajemen aktivitas kelas yang efektif. Gaya manajemen kelas yang otoritatif berasal dari gaya asuh authoritative parenting menurut Diana Baumrind (dikutip dari Santrock, 2004). Seperti orang tua yang otoritatif, guru yang otoritatif akan menghasilkan murid yang cenderung mandiri, tidak cepat puas, mau bekerja sama dengan teman, dan menunjukkan penghargaan diri yang tinggi. Guru yang otoritatif melibatkan murid dalam kerja sama give-and-take dan menunjukkan sikap perhatian kepada mereka. Guru yang otoritatif akan menjelaskan aturan dan regulasi, serta menentukan standar dengan masukan dari murid. Secara keseluruhan, gaya otoritatif akan membantu murid menjadi pembelajar yang aktif dan mampu mengendalikan diri.
Jacob Kounin  (dikutip dari Santrock, 2004) menyimpulkan bahwa guru yang efektif berbeda dengan guru yang tidak efektif bukan dalam cara mereka merespons perilaku menyimpang murid, tetapi berbeda dalam cara mereka mengelola aktivitas kelompok secara kompeten. Kounin juga mengungkapkan karakteristik dari manajer kelompok kelas yang efektif, yaitu:
·         Menunjukkan seberapa jauh mereka “mengikuti”. Kounin menggunakan istilah “whititness” untuk mendeskripsikan strategi dimana mereka senantiasa  mengikuti apa yang terjadi. Guru seperti ini akan selalu memonitor murid secara regular.
·         Atasi situasi tumpang-tindih secara efektif. Kounin mengamati bahwa beberapa guru tampaknya berpikir sempit, hanya menangani satu hal dalam satu waktu. Hal ini adalah strategi yang tidak efektif yang kerap menimbulkan interupsi aliran proses belajar di kelas. Sebaliknya, guru yang  efektif ketika berjalan keliling ruangan dan memeriksa pekerjaan murid, matanya tetap mengawasi seluruh kelas.
·         Menjaga kelancaran dan kontuinitas pelajaran. Manajer yang efektif akan menjaga aliran pelajaran tetap lancar, mempertahankan minat murid dan menjaga murid agar tidak mudah terganggu. Guru juga harus menghindari beberapa aktivitas yang tidak efektif yang dapat menganggu aliran pelajaran. Aktivitas itu antara lain flip-flopping meninggalkan aktivitas yang sedang berjalan dengan alasan yang tidak jelas, dan terlalu lama memaparkan seuatu yang sudah dipahami murid. Tindakan lain yang dapat menganggu aliran pelajaran dinamakan “fragmentasi”, dimana guru membagi aktivitas menjadi komponen-komponen meskipun aktivitas itu sebenarnya bisa dilakukan sebagai satu unit.
·         Libatkan murid dalam aktivitas yang menantang. Kounin juga menemukan bahwa manajer kelas yang efektif melibatkan murid dalam berbagai tantangan tetapi bukan aktivitas yang terlalu sulit. Murid lebih sering bekerja secara mandarin ketimbang diawasi oleh guru.
Agar bisa berjalan lancar, kelas perlu punya aturan dan prosedur yang jelas. Guru harus membedakan aturan dan prosedur serta mempertimbangkan kemungkinan yang tepat untuk melibatkan murid dalam diskusi dan pembuatan aturan. Melibatkan murid dalam penyusunan aturan kelas akan meningkatkan rasa tanggung jawab murid untuk mematuhi aturan. Weinstein (dikutip dari Santrock, 2004) menyatakan terdapat empat prinsip yang harus diingat ketika guru akan menyusun aturan dan prosedur di kelas:
·         Aturan dan prosedur harus masuk akal dan dibutuhkan.
·         Aturan dan prosedur harus jelas dan dapat dipahami.
·         Aturan dan prosedur harus konsisten dengan tujuan pengajaran dan pembelajaran.
·         Aturan dan prosedur harus konsisten dengan aturan sekolah.
           
















BAB II
PELAKSANAAN

2.1     Identitas Sekolah
            Nama Sekolah             :   SMA NEGERI 5 MEDAN
            Alamat                                    :   Jl. Pelajar No. 17, Teladan Timur. Medan Kota, Kota Medan,
                                                    Sumatera Utara
            Jumlah Kelas               :   35 Kelas
            Kepala Sekolah           :   Drs. Haris H.Simamora MSi
            Jumlah Guru                :
            Jam Aktif Belajar        :   Senin – Kamis pukul 07.15 - 13.45 WIB
                                                    Jum’at pukul 07.15 - 11.45 WIB
                                                    Sabtu pukul 07.15 - 12.30
            Fasilitas                       :   -    Ruang UKS
-          Koperasi
-          Perpus
-          Mushollah
-          Lab Komputer
-          Lab Fisika
-          Lab Kimia
-          Lapangan Futsal
-          Lapangan Basket
            Ekstrakurikuler            :   -    OSIS
-          Basket
-          Futsal
-          Karate
-          Pramuka
-          Paskibra
-          SKK
-          PMR
-          SSS
-          Hijau
           

2.2     Sampel Observasi
            Siswa dan guru kelas XI MIPA 1 SMA NEGERI 5 MEDAN

2.3     Jadwal Pelaksanaan Observasi

No
Uraian Kegiatan
Waktu Pelaksanaan
Maret
April
1
Penentuan Topik dan Judul








2
Penentuan Teori yang Digunakan








3
Menanyakan Ketersediaan SMA Negeri 5 Medan untuk Diobservasi








4
Mengurus Surat Izin Observasi dari Fakultas








5
Menerima Surat Izin Observasi dari Fakultas








6
Memberi Surat Izin Observasi SMA Negeri 5








7
Menentukan Hari untuk Observasi








8
Melakukan Kegiatan Observasi








9
Membuat Laporan Observasi








10
Membuat Poster








11
Membuat Power Point Laporan








12
Memposting ke Blog








           
·         7 Maret 2017   :   Menentukan Topik dan Judul Observasi
·         8 Maret 2017   :   Menentukan Teori yang Digunakan
·         17 Maret 2017 :   Menanyakan Ketersediaan SMA Negeri 5 Medan untuk diobservasi
·         23 Maret 2017 :   Mengurus Surat Izin dari Fakultas
·         27 Maret 2017 :   Menerima Surat Izin dari Fakultas
·         30 Maret 2017 :   Memberi Surat Izin Observasi ke Fakultas
·         31 Maret 2017 :   Menentukan Hari untuk Observasi
·         01 April 2017  :   Melakukan Kegiatan Observasi
·         02 April 2017  :   Membuat Laporan Observasi
·         06 April 2017  :   Membuat Poster
·         07 April 2017  :   Membuat Power Point Laporan
·         09 April 2017  :   Memposting ke Blog

2.4     Waktu Observasi
            08.40 – 10.35 WIB
2.5     Pembagian Tugas dalam Kelompok
            Fahri Reza                   :  Pembahasan Hasil Observasi
            Risky Nurlita               :  Pembahasan Hasil Observasi
            Laila Husna                 :  Sistematika Observasi
            Dina Hutasoit              :  Dokumentasi
            Irene Dorothy             :  Tatanan Ruang Kelas
            Nabila Annisa             :  Sistematika Observasi
            Wina Lorensi               :  Dokumentasi

2.6     Alat dan Bahan yang Digunakan
            -  Buku
            -  Pena
            -  Kamera untuk dokumentasi
            - Snack sebagai reward

2.7     Analisis Data
            Data diperoleh melalui kegiatan observasi langsung di SMA NEGERI 5 MEDAN. Data yang telah diperoleh akan diolah sesuai dengan teori manajemen kelas pada Siswa Menengah Atas.

2.8     Kalkulasi Biaya
            Biaya Snack    Rp. 45.000

2.9     Pelaksanaan
            Penelitian dilakukan pada tanggal 01 April 2017 di sekolah SMA NEGERI 5 MEDAN. Seluruh anggota kelompok berkumpul di depan gerbang SMA NEGERI 5 pukul 07.30 pagi. Disana kami melihat beberapa siswa yang berkumpul di depan gerbang. Mereka tidak dapat masukdikarenakan terlambat. Setelah 10 menit pihak sekolah dan satpam memberi arahan, akhirya siswa yang terlambat diizinkan masuk.
 Setelah kelompok mempersiapkan diri, kelompok memasuki gerbang sekolah dan menuju ruangan Wakil Kepala Sekolah. Di ruang wakil kepala sekolah, kami diberikan kelas untuk melakukan observasi. Kelompok diberi kelas XI MIPA 1 dengan mata pelajaran matematika. Awalnya wakil kepala sekolah menjelaskan menganai kegiatan penelitian kelompok kepada guru pengampu matapelajaran. Setelah selesai, kelompok dipersilahkan mengikuti guru matepelajaran menuju kelas.
Pukul 08.55, kelompok dan guru mata pelajaran matematika memasuki kelas XI MIPA 1. Sesampainya di ruang kelas, Guru mulai mengajar sedangkan kelompok menuju barisan belakang untuk melakukan pengamatan.

2.10   Catatan Hasil Observasi
·           Kondisi kelas cukup padat sehingga kusi padaq barisan belakang berdempetan dengan dinding
·           Di awal observasi keadaan kelas kondusif
·           Guru melakukan interaksi dengan siswa, seperti mengajak siswa membuka buku, membaca materi dan sesekali melontarkan pertanyaan minggu lalu
·           Beberapa siswa terlihat tidak peduli dengan pelajaraan tersebut. Namun, beberapa siswa lainnya sangat antusias
·           Guru mulai mengajarkan materi gradien dengan cara mendiktekan pada siswa dan memberikan siswa soal latihan
·           Guru memberi kesempatan siswa untuk bertanya dan meontarkan pendapat
·           Guru membimbing siswa untuk membaca buku pegangan. Namun, hampir setengah dari isi kelas tidak membawa buku. Keadaan tersbut memnuntut guru untuk mendiktekan soal-soal kepada siswa
·           Guru juga membebaskan siswa berdiskusi dengan membentuk kelompok-kelompok kecil
·           Di tengah proses pembelajaran, beberapa siswa mulai ricuh. Hal ini disebabkan karena siswa mengalami kesulitan dalam memecahkan permasalahan pada soal.
·           Beberapa siswa aktif bertanya dan menjawab pertanyaan do depan kelas
·           Siswa lainnya banyak yang asyik dengan aktifitas sendiri tanpa memperdulikan guru mereka.
·           Guru berjalan menghampiri kelompok siswa, untuk memberikan koreksi dan penjelasan
·           Siswa yang kurang memahami materi yang diajarkan, berasumsi bahwa pelajaran yang diajarkan kurang menjangkau seluruh keadaan siswa. Sehingga hanya siswa yang daya serapnya tinggi saja yang mampu memahami materi
·           Guru kurang peduli terhadap keadaan seluruh siswanya, dimana siswa yang kurang memahami pelajaran tidak  diberi kesempatan untuk mengulang materi pelajaran yang diajarkan.
·           Guru beberapa kali keluar ruangan dan meninggalkan siswa
·           Guru beberapa kali mengaktifkan suasana kelas dengan bertanya dan memberi instruksi kepada siswa
·           Ketika keadaan semakin tidak kondusif, guru mungetuk jari ke meja dan beberaoa siswa membantu guru untuk mengamankan kelas
·           Di barisan belakang, terjadi pembullyan antar siswa
























BAB III
LAPORAN DAN EVALUASI

3.1     Pembahasan Antara Hasil Observasi dengan Landasan Teori
3.2     Laporan
            Dari data yang diperoleh dari 45 sampel, didapatkan :
·         25 orang siswa menyatakan bahwa tidak menyukai mata pelajaran matematika dikarenakan mereka memiliki daya minat yang kurang dalam hal hitung hitungan dalam diri mereka.
·         20 orang siswa lainnya menyatakan bahwa mata pelajaran matematika  asik dan menyenangkan serta mereka menyukainya.
·         Tidak ada satu orang pun yang menyatakan bahwa mata pelajaran matematika adalah mata pelajaran yang sangat mudah karna membutuhkan keterampilan khusus untuk menyelesaikannya.

Dari data data yang diperoleh tersebut, dapat ditarik kesimpulan bahwa sebagian besar sampel (25 murid kelas SMAN 5) menyatakan bahwa mereka tidak menyukai mata pelajaran matematika dikarenakan menurut mereka pelajaran matematika bukanlah mata pelajaran yang mudah karna banyaknya hitung hitungan.

3.3     Desain Poster

3.4     Evaluasi
            Tugas ini seharusnya mulai dilakukan pada pertengahan Maret. Namun, karena adanya beberapa halangan seperti padatnya jadwal kuliah dan deadline tugas yang mengakibatkan kurang komunikasi antar anggota kelompok . Akhirnya, tugas observasi ini hampir beberapa minggu sempat terbengkalai.
Proses dalam menanyakan ketersediaan SMA Negeri 5 untuk diobservasi juga mendapati banyak kendala. Mulai dari kepala sekolah yang susah ditemui sampai dengan adanya kegiatan Ujian Akhir Sekolah bagi siswa/i kelas 12.
Setelah pihak sekolah menyetujui, kelompok segera mengurus surat izin fakultas. Ketika surat izin fakultas selesai, kelompok berangkat menyerahkan surat ke SMA Negeri 5 Medan. Sesampainya di sana, kepala sekolah tidak berada di tempat dan lingkungan sekolah digunakan sebagai tempat Olimpiade.
Perencanaan dalam tugas ini dilakukan dengan matang, namun di hari observasi terdpat beberapa penyimpangan. Misalnya kesulitan dalam mencari kelas yang akan di observasi. Sesampainya di kelas, kelompok juga mendapat kendala seperti keadaan luar kelas kurang kondusif yang mengakibatkan siswa/siswi di ruang kelas terasa terganggu. Di akhir observasi, kelompok memberikan reward kepada siswa.

3.5   Dokumentasi



























BAB IV
PENUTUP

3.1     Kesimpulan
3.2     Saran
3.3     Testimoni Anggota Kelompok

Tidak ada komentar:

Posting Komentar